Tuesday, October 22, 2019

Utsman bin Affan Masuk Islam


Berawal ketika Utsman bin Affan sedang berada di halaman Ka’bah. Ketika itu, beliau mendapat kabar bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menikahkan Ruqayyah, putrinya yang sangat cantik dengan Utbah bin Abu Lahab.

Mendengar kabar itu, Ustman menyesal karena telah didahului Utbah. Utsman pun kembali pulang ke rumah. Di rumah, beliau mendapati bibinya Su’da binti Kuraiz sedang duduk-duduk bersama keluarganya. Su’da dikenal sebagai “orang pintar” untuk kaumnya.

Saat melihat Utsman, Su’da berkata, “Berbahagialah, engkau akan mendapatkan kemuliaan tiga kali berturut-turut. Kemudian tiga kali, dan tiga lagi. Kemudian tiga lagi, sampai sempurna sepuluh. Engkau akan mendapat kebaikan, dan dijaga dari kejahatan. Demi Allah, engkau akan menikahi gadis suci nan cantik. Engkau masih jejaka dan menemukan perawan.

Utsman heran mendengar kata-kata bibinya, sehingga beliau pun bertanya, ”Bibi, apa yang baru saja Anda ucapkan?”

Su’da menjawab, “Utsman, Utsman, Utsman. Engkau orang bijak dan fasih. Ia adalah seorang nabi dengan beberapa bukti. Ia diutus membawa agama yang hak. Ia datang membawa al-tanzil dan al-furqan. Ikutilah dia, janganlah kamu menyembah berhala.”

Su’da berkata lagi, “Muhammad bin Abdullah adalah utusan Allah yang datang membawa Al-Quran untuk mengajakmu menyembah Allah. Pusatnya lentera, ucapannya benar, agamanya membawa keberuntungan, perintahnya menjadi keselamatan, tanduknya menyerunduk, semua musuh akan tunduk padanya, teriakan karena terluka oleh tombak tidaklah guna, batu akan hancur, dan tombak-tombak akan terpasang.”

Setelah itu Su’da pergi. Sementara itu, Utsman memikirkan apa yang baru saja dikatakan oleh bibinya tadi.

Selasa pagi, Utsman pergi menemui Abu Bakar untuk berkonsultasi mengenai apa yang telah diberitahukan bibinya tentang Muhammad.

Mendengar cerita dari Ustman, Abu Bakar berkata, ”Celaka engkau, Utsman! Demi Allah, engkau adalah seorang yang bijak yang mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Berhala-berhala yang disembah oleh kaummu bukankah terbuat dari batu yang tuli, tidak bisa mendengar dan melihat, juga tidak bisa memberi mudarat dan manfaat?”

Utsman pun menjawab, “Benar, demi Allah seperti itulah keadaannya.”

Abu Bakar berkata, “Demi Allah, apa yang telah dikatakan bibimu benar. Dia adalah Muhammad bin Abdullah. Allah telah mengirimnya sebagai utusan untuk semua makhluk. Apa engkau ingin mendatanginya dan mendengarkan sesuatu darinya?”

Utsman menjawab, “Baiklah.”

Mereka pun berangkat untuk menemui Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Saat itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sedang lewat bersama dengan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu yang membawakan baju beliau. Melihat Nabi, Abu Bakar segera mendekat lalu berbisik ke telinga beliau. Maka, beliau kemudian duduk dan menyambut Utsman.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam langsung bersabda, “Utsman, sambutlah Allah untuk mendapatkan surga-Nya. Aku adalah utusan Allah yang dikirim kepadamu dan kepada semua makhluk-Nya.”

Setelah mendengar sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Utsman segera memeluk Islam dan bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

No comments:

Post a Comment