Mendengar kabar itu, Ustman menyesal karena telah didahului
Utbah. Utsman pun kembali pulang ke rumah. Di rumah, beliau mendapati bibinya
Su’da binti Kuraiz sedang duduk-duduk bersama keluarganya. Su’da dikenal
sebagai “orang pintar” untuk kaumnya.
Saat melihat Utsman, Su’da berkata, “Berbahagialah, engkau
akan mendapatkan kemuliaan tiga kali berturut-turut. Kemudian tiga kali, dan
tiga lagi. Kemudian tiga lagi, sampai sempurna sepuluh. Engkau akan mendapat
kebaikan, dan dijaga dari kejahatan. Demi Allah, engkau akan menikahi gadis
suci nan cantik. Engkau masih jejaka dan menemukan perawan.
Utsman heran mendengar kata-kata bibinya, sehingga beliau
pun bertanya, ”Bibi, apa yang baru saja Anda ucapkan?”
Su’da menjawab, “Utsman, Utsman, Utsman. Engkau orang bijak
dan fasih. Ia adalah seorang nabi dengan beberapa bukti. Ia diutus membawa
agama yang hak. Ia datang membawa al-tanzil
dan al-furqan. Ikutilah dia,
janganlah kamu menyembah berhala.”
Su’da berkata lagi, “Muhammad bin Abdullah adalah utusan Allah
yang datang membawa Al-Quran untuk mengajakmu menyembah Allah. Pusatnya
lentera, ucapannya benar, agamanya membawa keberuntungan, perintahnya menjadi
keselamatan, tanduknya menyerunduk, semua musuh akan tunduk padanya, teriakan
karena terluka oleh tombak tidaklah guna, batu akan hancur, dan tombak-tombak
akan terpasang.”
Setelah itu Su’da pergi. Sementara itu, Utsman memikirkan
apa yang baru saja dikatakan oleh bibinya tadi.
Selasa pagi, Utsman pergi menemui Abu Bakar untuk
berkonsultasi mengenai apa yang telah diberitahukan bibinya tentang Muhammad.
Mendengar cerita dari Ustman, Abu Bakar berkata, ”Celaka
engkau, Utsman! Demi Allah, engkau adalah seorang yang bijak yang mampu membedakan
antara kebenaran dan kebatilan. Berhala-berhala yang disembah oleh kaummu
bukankah terbuat dari batu yang tuli, tidak bisa mendengar dan melihat, juga
tidak bisa memberi mudarat dan manfaat?”
Utsman pun menjawab, “Benar, demi Allah seperti itulah
keadaannya.”
Abu Bakar berkata, “Demi Allah, apa yang telah dikatakan
bibimu benar. Dia adalah Muhammad bin Abdullah. Allah telah mengirimnya sebagai
utusan untuk semua makhluk. Apa engkau ingin mendatanginya dan mendengarkan
sesuatu darinya?”
Utsman menjawab, “Baiklah.”
Mereka pun berangkat untuk menemui Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Saat itu, Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wasallam sedang lewat bersama dengan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
‘anhu yang membawakan baju beliau. Melihat Nabi, Abu Bakar segera mendekat lalu
berbisik ke telinga beliau. Maka, beliau kemudian duduk dan menyambut Utsman.
Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam langsung bersabda, “Utsman, sambutlah Allah untuk
mendapatkan surga-Nya. Aku adalah utusan Allah yang dikirim kepadamu dan kepada
semua makhluk-Nya.”
Setelah mendengar sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Utsman segera memeluk Islam dan
bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan
Rasul-Nya.
No comments:
Post a Comment