![]() |
Mush’ab bin Umair sebagai duta Islam yang pertama memiliki peranan penting dalam menyebarkan agama Islam terutama saat di utus Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk berdakwah ke Yatsrib (nama Madinah saat itu). Dengan kedalamannya akan Al-Quran dan As-Sunnah, lihai dalam cara penyampaiannya, disertai kecerdasan dalam berargumentasi dan ketenangan dalam bertutur membuat semua orang menerima dakwahnya.
Ketangkasannya dalam berdakwah terlihat saat ia berhadapan dengan pemuka suatu kaum di Yatsrib yang bernama Saad bin Muadz. Dengan ungkapan yang santun ia berkata kepada Saad, “Bagaimana kiranya kalau Anda duduk dan mendengar (apa yang akan saya sampaikan). Jika engkau rida dengan apa yang aku ucapkan, maka terimalah. Seandainya engkau membencinya, maka aku akan pergi.”
Dengan senang hati Saad menjawab, “Ya, yang demikian itu lebih baik.” Diawali dengan bacaan Al-Quran nan syahdu, Mush’ab menjelaskan tentang Islam kepada Saad.
Dengan senang hati Saad menjawab, “Ya, yang demikian itu lebih baik.” Diawali dengan bacaan Al-Quran nan syahdu, Mush’ab menjelaskan tentang Islam kepada Saad.
Dengan penyampaian yang sempurna, membuat Saad pun terkesan dan tertarik kepada Islam, ia pun berkata kepada Mush’ab, “Apa yang harus kami perbuat jika kami hendak memeluk agama Islam?”
Mush’ab menjawab dengan santun, “Mandilah, bersihkan pakaianmu, ucapkanlah dua kalimat syahadat, kemudian shalatlah dua rakaat.” Saad pun mengikuti apa yang dikatakan Mush’ab.
Mush’ab menjawab dengan santun, “Mandilah, bersihkan pakaianmu, ucapkanlah dua kalimat syahadat, kemudian shalatlah dua rakaat.” Saad pun mengikuti apa yang dikatakan Mush’ab.
Setelah Saad bin Muadz memeluk agama Islam, ia pun segera mengumpulkan seluruh kaumnya, dengan nada yang tegas ia berkata, “Wahai Bani Adbu Asyhal, apa yang kalian ketahui tentang kedudukanku di sisi kalian?”
Serentak kaumnya menjawab, “Engkau adalah pemuka kami, orang yang paling bagus pandangannya dan paling lurus tabiatnya”. Saat itulah dengan kewibawaannya ia menyerukan suara yang lantang kepada kaumnya, “Haram bagi laki-laki dan perempuan di antara kalian berbicara denganku sampai ia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Serentak kaumnya menjawab, “Engkau adalah pemuka kami, orang yang paling bagus pandangannya dan paling lurus tabiatnya”. Saat itulah dengan kewibawaannya ia menyerukan suara yang lantang kepada kaumnya, “Haram bagi laki-laki dan perempuan di antara kalian berbicara denganku sampai ia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Dengan ketegasan yang ditunjukan oleh Saad bin Muadz, serentaklah seluruh kaumnya mengucapkan dua kalimat syahadat dan menyatakan masuk Islam disaksikan juga oleh Mush’ab bin Umair. Dengan pertolongan Allah, Mush’ab bin Umair diberikan kemudahan dalam menyampaikan agama Islam di bumi Yatsrib yang kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan shahabatnya hijrah dari Makkah ke Yatsrib. Setelah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di Yatsrib kota tersebut dikenal dengan nama Madinah an Nabawiyah.
Bersambung: Kisah Heroik Mush'ab Menjaga Bendera di Perang Uhud

No comments:
Post a Comment