Monday, March 25, 2019

Rasulullah Kritis di Perang Uhud, Sahabat Jadi Tameng Hidup

Ilustrasi: Perisai hancur.


Keadaan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di Perang Uhud makin kritis setelah gugurnya Umarah bin Sakan dan enam temannya dari sahabat Anshar. 

Serangan kaum kafir Quraisy makin menjadi-jadi. Utbah bin Abi Waqqash, saudara dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, menyerang Nabi dengan batu hingga melukai lambung, gigi seri dan bibir beliau. 

Abdullah bin Syihab sempat memukul dan melukai kening Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Dan akhirnya Abdullah bin Qami’ah berhasil memukul bahu dan pipi beliau hingga beliau jatuh terjerembab ke dalam suatu lubang. Dua potongan besi menancap di pipi beliau. 

Dua sahabat Muhajirin yang tersisa, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Thalhah bin Ubaidillah hampir tidak mampu lagi bertahan.

Di saat Thalhah roboh, dua orang sahabat berhasil mencapai tempat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yakni Abu Bakar dan Abu Ubaidah bin Jarrah. 

Kemudian beberapa sahabat menyusul melindungi Rasulullah, seperti Abu Dujanah, Ali bin Abi Thalib, Sahl bin Hanif, Malik bin Sinan, seorang wanita Anshar, Nasibah (Nusaibah) binti Ka’ab al Maziniyah, atau yang lebih dikenal dengan Ummu Ammarah, Umar bin Khaththab, Qatadah bin Nu’man, Hathib bin Abi Balthaah, dan Abu Thalhah.

No comments:

Post a Comment